TUGAS
PORTOFOLIO
DINAMIKA
PTK DI INDONESIA
NA’ILIR
ROKHMAH / 2108049031
1. Mengapa
Pemerintah RI perlu melakukan revitalisasi pendidikan Vokasi? Coba kaitkan
analisis dengan fenomena bonus demografi dan pengangguran!
2.
Kemana arah
pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia?
3.
Apakah Saudara
yakin bahwa program revitalisasi pendidikan di Indonesia akan berhasil? Berikan
alasan-alasan yang logis, realistis, rasional dan argumentatif!
Jawaban
:
1. Latar
belakang revitalisasi :
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Sesuai
dengan penjelasan Pasal 15 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003
yang menyebutkan bahwa : “SMK merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan kejuruan
mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengembangkan potensi peserta didik agar
memiliki akhlak mulia, pengetahuan dan wawasan kebangsaan yang luhur; serta
mempunyai tujuan khusus yaitu menyiapkan peserta didik dengan pengetahuan,
kompetensi, teknologi dan seni agar menjadi manusia produktif, maupun bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi.”
Mengacu
pada isi penjelasan pasal 15 Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun
2003 di atas, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Namun
sampai saat ini tujuan tersebut belum tercapai. Hal ini disebabkan karena
sistem penyelenggaran pendidikan tidak sesuai dan sejalan dengan definisi
peserta didik yang dijelaskan dalam pasal 15 Undang – Undang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 2003.
Mencermati diagram pada gambar 1 tentang
tenaga kerja Indonesia yang ditinjau berdasarkan lulusan, dapat dikatakan bahwa
persentase tenaga kerja paling banyak adalah dari lulusan SMP kebawah,
akibatnya banyak tenaga kerja yang tidak terampil, sehingga dapat dimaklumi
bila produktivitas tenaga kerja Indonesia tertinggal dari Malaysia, Thailand,
Filipina dan Cina (Bank Dunia 2014).
Pengertian bonus demografi menurut para ahli
Beberapa tahun
terakhir istilah ini menjadi bahan perbincangan, khususnya bagi pemerintah
Indonesia dan para pakar. Berikut pengertian bonus demografi menurut para ahli.
1. Jimmy
Ginting (2016), menurutnya
fenomena ini adalah sebuah ledakan penduduk usia produktif yang kemungkinan
akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2030.
2. Tifatul
Sembiring (Kominfo) mendefinisikan
demographic dividend sebagai suatu keadaan yang membawa keuntungan,
karena jumlah penduduk didominasi oleh individu-individu yang masih berada
dalam usia produktif.
Bonus demografi
Indonesia diperkirakan terjadi pada tahun 2030 mendatang. Menurut Bappenas, pada tahun tersebut jumlah usia produktif yang
dimaksud bisa mencapai 64% dari total jumlah penduduk sekitar 297 juta jiwa.
Bonus demografi 2030 bisa menjadi momentum Indonesia untuk menjadi negara maju
karena berbagai keuntungan yang bisa didapat.
Namun di sisi
lain ternyata masa ini bisa hilang karena beberapa hal, salah satunya adalah
gaya hidup masyarakat Indonesia sendiri. Gaya hidup yang kurang sehat
memudahkan manusia di umur produktif mudah terkena penyakit. Karena inilah,
masa demographic dividend akan terhambat akibat kinerja mereka yang
kurang maksimal.
Jika dikaitkan
antara bonus demografi Indonesia dengan data yang diterbitkan oleh Badan Pusat
Statistik pada bulan Agustus 2016 dapat dikatakan bahwa persentase tenaga kerja
paling banyak adalah dari lulusan SMP kebawah, akibatnya banyak tenaga kerja
yang tidak terampil, sehingga dapat dimaklumi bila produktivitas tenaga kerja
Indonesia tertinggal dari Malaysia, Thailand, Filipina dan Cina (Bank Dunia
2014). Padahal berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai akhir tahun 2015
akan menyebabkan peningkatan kebutuhan pekerja terampil serta menurunkan
kebutuhan pekerja tidak terampil. Maka pemerintah RI perlu melakukan
revitalisasi Pendidikan Vokasi yang utamanya adalah pencetak SDM yang terampil,
inovatif, dan siap kerja.
2.
Strategi
pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia melalui revitalisasi pendidikan
vokasi meningkatkan penyerapan lulusan di dunia usaha dan industri. Ada 3 hal
yang menjadi dasar pemikiran pengembangan pendidikan vokasi yaitu :
a. SDM
REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh : Dr. Misbah Fikrianto, MM, M.Si *)
Kondisi persaingan
dan perkembangan yang begitu cepat, membutuhkan kontribusi pendidikan dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Pendidikan dijadikan sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
masyarakat. Salah satu indikator majunya suatu bangsa ditentukan dengan indeks
pengembangan kualitas sumber daya manusia, yang hasilnya didapat dari proses
pendidikan yang bermutu.
Rencana implementasi yaitu meningkatkan
kapasitas SDM pendidikan vokasi (guru, kepala sekolah, dosen, tendik, direktur). Pemerintah baru saja mengeluarkan
Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber daya Manusia
Indonesia. Dalam Inpres yang ditujukan kepada 12 Kementerian dan 1 Lembaga
menjadi momentum legalitas yang strategis untuk pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Pendidikan vokasi menjadi
solusi untuk penciptaan sumber daya manusia yang berkompetensi, berdaya saing,
dan siap bekerja profesional.
b. Vokasi
harus dekat dengan realita pekerjaan
Menindaklanjuti Inpres No. 9 Tahun 2016,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan secara gamblang menginstrusikan untuk
menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK sesuai dengan kompetensi
kebutuhan pengguna lulusan (link and match). “Link” dan “match” mengisyaratkan
agar para lulusan mempunyai wawasan atau sikap kompetititf, seperti etika kerja
(work ethic), pencapaian motivasi (achievement motivation), penguasaan
(mastery), sikap berkompetisi (competitiveness), memahami arti uang (money
beliefs), dan sikap menabung (attitudes to saving). “Link” dan “match”
memerlukan perubahan kerangka pikir dari seluruh pelaksana pendidikan baik
institusi pendidikan maupun staf pengajar harus pro aktif mengembangkan “link”
dan “match” dengan dunia kerja. “Link” and “Match” dalam
Revitalisasi SMK diharapkan dapat menciptakan generasi penduduk usia produktif
siap kerja yang memiliki kompetensi keterampilan atau keahlian siap pakai yang
dibutuhkan perusahaan dan dunia industri.
c. Vokasi
tidak lagi dibedakan
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengubah bentuk Politeknik menjadi
Universitas Terapan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk reformasi
pendidikan di bidang vokasi.
Plt.
Direktur Jenderal Vokasi, Kemendikbud, Patdono Suwignjo menyebut, nantinya
politeknik akan berubah menjadi Universitas Terapan atau Universitas
Teknologi. Menurutnya dengan perubahan tersebut bisa menarik minat
lulusan SMA/K masuk Perguruan Tinggi Vokasi meningkat.
saya yakin program revitalisasi pendidikan di
Indonesia akan berhasil karena pemerintah sangat mendukung program revitalisasi
pendidikan di Indonesia, namun hal ini harus didukung juga dengan kwalitas SDM
nya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya peningkatan kualifikasi SDM di dunia
kerja dan industri , sehingga pemerintah, sekolah kejuruan dan dunia
kerja/industri berkolaborasi untuk mewujudkan revitalisasi pendidikan tersebut,
dibuktikan dengan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar