About

Jumat, 07 Juni 2024

REFLEKSI INDIVIDU MULAI DARI DIRI MODUL 2.1

 

REFLEKSI INDIVIDU

PEMBELAJARAN 1 -- MULAI DARI DIRI MODUL 2.1

PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID

 

Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Salam dan Bahagia Bapak dan Ibu Guru Hebat……

Perkenalkan Saya Na’ilir Rokhmah, S.Pd dan biasa dipanggil Nail, saya adalah calon guru penggerak angkatan X dari SMK Muhammadiyah kabupaten Lumajang. Pada kesempatan kali ini Saya akan menuliskan Refleksi Individu Pembelajaran 1 Mulai dari Diri yang merupakan bagian dari alur MERDEKA yang merupakan tahapan dari pembelajaran di LMS dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan tahapan terakhir adalah membuat Aksi nyata.

Adapaun tujuan pembelajaran khusus pada tahapan mulai dari diri ini adalah CGP dapat berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan gurunya di masa lalu membantu dirinya untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Kutipan untuk hari ini:

 "Anak-anak adalah bunga-bunga masa depan yang perlu disirami dengan pendidikan yang baik." (Ki Hajar Dewantara).

 

Pertanyaan Pemantik

Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya yang berbeda-beda?

Bapak dan Ibu Guru hebat, pertanyaan pemantik ini sangat menarik pemikiran pada diri saya. Kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda. Bagaimana cara kita sebagai seorang guru yang menuntun tumbuh laku murid dapat mengelolanya di kelas? Sesuai dengan pemikiran KHD yang menyatakan bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai seorang guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan bagi setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia. Tentunya kita juga harus memahami latar belakang siswa kita dan kondisi siswa kita agar kita bisa mengetahui kebutuhan belajar siswa.

Setiap murid adalah individu yang unik dan sudah seharusnya menjadi dasar dari praktik-praktik pembelajaran yang kita lakukan di kelas, serta menjadi kerangka acuan saat mengevaluasi praktik-praktik pembelajaran kita. Betapa luas keberagaman yang ada pada diri murid-murid kita, setiap murid memiliki karakteristik yang beragam, dengan keunikan, kekuatan dan kebutuhan belajar yang berbeda, maka sebagai guru kita perlu berpikir bagaimana caranya kita dapat menyediakan layanan pendidikan yang memungkinkan semua murid mempunyai kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa yang kita ajarkan secara efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.

Melalui pembelajaran berdiferensiasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar murid-murid yang berbeda. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat melihat kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek yaitu Kesiapan belajar murid (readiness), Minat murid, dan Profil belajar murid.

 

Refleksi Individu

Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda!

Murid-murid kita sangat unik dengan keberagaman masing-masing. Kita harus mengakui akan keberagaman yang ada pada diri murid-murid kita. Mereka memiliki latar belakang ekonomi yang berbeda-beda, kondisi yatim atau piatu, berasal dari sekolah sebelumnya yang berbeda-beda, prestasi yang dimilikipun juga berbeda-beda, dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan yang lainnya. Mereka memiliki perbedaan mulai dari finansial, lingkungan, sosial, emosional, dan lain-lainnya. Setiap anak memiliki minat yang tidak sama satu sama lain, kemampuan numerasi dan literasi yang berbeda-beda. Ada anak yang suka bekerja dalam kelompok namun ada juga anak yang lebih suka belajar secara mandiri. Ada anak yang lebih senang mendengarkan penjelasan materi dari gurunya, ada juga yang senang mencatat materi penting dalam bentuk tulisan , ada anak yang senang berdiskusi dan melakukan kegiatan praktek. Ada anak yang senang belajar di dalam kelas ada juga yang senang di luar kelas. Ada anak yang pandai berbicara di depan kelas ada juga anak yang pemalu.  Tanpa disadari Guru dihadapkan pada keberagaman yang banyak jenisnya, sehingga seringkali guru harus melakukan banyak pekerjaan atau membuat suatu keputusan dalam satu waktu. Misalnya, saat mengajar di kelas, seorang guru mungkin harus membantu satu muridnya yang kesulitan, namun di saat yang sama harus mengatur cara bagaimana agar saat ia membantu murid tersebut, kelasnya tetap dapat berlangsung dengan kondusif. Dalam kesehariannya, guru akan senantiasa melakukan hal ini, sehingga kemampuan untuk multitasking ini secara natural sebenarnya dimiliki oleh guru. Kemampuan ini banyak yang tidak disadari oleh para guru, karena begitu alaminya hal ini terjadi di kelas dan betapa terbiasanya guru menghadapi tantangan ini. Semua usaha tersebut tentunya dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memastikan setiap murid di kelasnya sukses dalam proses pembelajarannya. Saat ini saya mengajar Matematika di SMK Muhammadiyah Lumajang. Kelas yang saya ampuh adalah X jurusan Layanan Kesehatan dan Broadcasting dan Perfilman dan XI jurusan Broadcasting dan Perfilman dengan jumlah per kelas 34 murid. Saya mengajar 6 kelas betapa beragamannya murid-murid saya. Saya senang bisa menemani mereka belajar di dalam maupun di luar kelas. Dari keberagaman murid saya ini saya menjadi tertantang untuk bisa menjadi guru yang dapat memenuhi kebutuhan belajar murid saya yang berbeda-beda, saya harus banyak belajar, tidak ada kata puas dan berhenti untuk belajar karena pada kenyataannya setiap anak itu unik dan bagaimana memanusiakan anak itu tentunya dengan memperhatikan pendidikan yang sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara melalui pembelajaran berdiferensiasi.

 

Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan?  Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?

Setiap awal pembelajaran saya selalu melakukan asesmen diagnostiknon kognitif untuk mengetahui perasaan serta motivasi belajar yang dirasakan oleh murid saya sebelum menerima pembelajaran. Saya menyediakan sumber belajar yang berbeda seperti dalam bentuk E-modul, infografis, PPT, Video, buku paket, rangkuman materi, bahkan trik-trik jitu dalam menyelesaikan matematika. Hal ini saya lakukan agar bisa mempermudah dalam memenuhi kebutuhan belajar murid saya. Saya juga mangajak murid saya belajar di luar kelas seperti pada saat praktikum menghitung tinggi suatu banguna atau benda dengan menggunakan klinometer pada materi trigonometri di sekitar sekolah. Saya juga membuat murid belajar dalam bentuk kelompok, berdiskusi, bermain games, dan ada saya menyelipkan kegiatan ice breaking dengan tujuan supaya murid tidak jenuh. Saya melibatkan teknologi dalam berbabagi pembelajaran saya. Dalam pembelajaran matematika saya kolaborasikan dengan pembelajaran informatika sehingga anak bisa mengikuti perkembangan zaman dengan adanya teknologi. Saya juga meminta tugas yang harus dikumpulkan dalam bentuk yang berbeda beda sesuai kesenangannya mereka, hal ini bertujuan untuk melatih kreatifitas serta tanggung jawab murid terhadapa apa yang sudah mereka kerjakan. Saya juga melakukan penilaian di awal pembelajaran, selama proses pembelajaran dan diakhir pembelajaran. Saya juga melakukan refleksi dengan murid-murid saya menanyakan perasaan mereka setelah mengikuti pembelajaran.

Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?

1.               Setiap murid mempunyai visi dan misi yang berbeda-beda, bahkan ada beberapa yang masih belum jelas tujuan mereka sekolah untuk apa. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran terkadang ada sedikit hambatan. Untuk mengatasi keberagaman yang memiliki variasi beragam, tidak cukup hanya dalam sekali tatap muka selesai. Perlu waktu lama dan kesabaran. Apalagi beberapa murid lambat dalam menerima pelajaran dan mengumpulkan tugas. Perlunya banyak strategi pembelajaran agar murid selalu antusias belajar.

2.               Berkurangnya waktu pembelajaran karena ada yang kurang bersemangat dalam pembelajaran karena kurangnya minat dan motivasi dalam belaja

Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?

1.                Saya merancang pembelajaran dengan memperhatikan keragaman, kemampuan, dan kebutuhan murid. Saya merancang pembelajaran berdasarkan pendapat dari para siswa dan guru sehingga bisa mengikuti pembelajaran sesuai dengan keinginannya. Proses belajar direncanakan secara terperinci sejak membuat rancangan pembelajaran baik berupa Modul ajar. Saya mensinkronkan CP yang dibutuhkan oleh msaing – masing kejuruan.

Untuk menjawab tantangan dalam pembelajaran dibutuhkan rancangan pembelajaran yang memenuhi keragaman tersebut dengan melihat motivasi belajar, kemampuan belajar, perasaan mereka, dan pikiran mereka. Tentunya usaha yang lebih keras, bisa dengan penugasan yang kolaborasi,inovatif, dan kreatif. Kemudian, tentu juga harus memperhatikkan filosofi KHD yaitu mendidik siswa sesuai dengan kodrat mereka. Evaluasi yang menyeluruh juga dibutuhkan dapat dilakukan untuk memenuhi keragaman siswa yang berbeda-beda. Tahapan yang paling terpenting adalah dengan melakukan refleksi di akhir pembelajaran sehingga pembelajaran ke depan dapat menjadi lebih baik. Prinsip saya adalah belajar itu harus menyenangkan dan tidak membuat murid menjadi tertekan.

 

 

 

Related Posts:

  • EDUPREUNERSHIP EdupreunershipEdupreunership adalah gabungan makna dari education dan enterpreunership. Education adalah Pendidikan, sedangkan enterpreunership adalah kewirausahaan. Tujuan dari edupreunership adalah untuk mendidik sese… Read More
  • MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL ASSURE TUGAS PORTOFOLIO KE – 6 NA’ILIR ROKHMAH/ 2108049031 MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL ASSURE   A.      PENGERTIAN Model ASSURE dirancang untuk membantu guru merencanakan pelajaran yang … Read More
  • Pengembangan Bahan Ajar Cara membuat Bahan Ajar Berbasis WebsiteCara Membuat  Blog1.Login ke Blogger. Klik blogger.com2.Di sebelah kiri, klik Panah bawah 3. Klik Blog baru (atau get started)4. Masukkan nama blog5. Pilih alamat blog, atau … Read More
  • KONSEP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN BERBASIS KOMPETENSI  implementasi prinsip-prinsip pembelajaran KBK di SMK… Read More
  • METODOLOGI PEMBELAJARAN KEJURUAN TUGAS PORTOFOLIO KE – 7 NA’ILIR ROKHMAH / 2108049031 Hakekat Pembelajaran Berbasis Kompetensi atau PBK dan Pembelajaran Saintifik Berdasarkan beberapa pendapat tentang arti belajar, ciri utama belajar adalah terjadin… Read More

0 $type={blogger}:

Posting Komentar

Prodmat 1
Prodmat 2
Prodmat 3
Prodmat 4
Prodmat 5

Video's