IMPLEMENTASI
BIMBINGAN KARIER
DI
SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG
A. PENDAHULUAN
Sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi
penyumbang pengangguran terbuka di Indonesia. BPS (2021) menunjukkan data
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan pendidikan per Agustus 2021
yaitu Sekolah Dasar (SD) mencapai 3,61%, Sekolah Menengah Pertama (SMP)
mencapai 6,45%, SMA mencapai 9,09%, SMK mencapai 11,13%, Diploma mencapai
5,87%, dan Universitas mencapai 5,98%. Berdasarkan data tersebut persentase
pengangguran lulusan SMK lebih besar dibanding persentase lulusan SMA. Ariyani
(2020) berpendapat kondisi tersebut mengakibatkan animo masyarakat untuk
menyekolahkan anaknya di SMK mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa
minat masyarakat untuk menempuh pendidikan SMK tidak terlepas dari tingkat
keterserapan lulusan SMK di dunia kerja.
Peranan bimbingan karir oleh guru bimbingan
konseling di sekolah sangat penting. Permasalahan karir akan menjadi salah satu
masalah utama yang perlu diperhatikan dalam merancang masa depan siswa
nantinya. Perkembangan karir itu sendiri merupakan serangkaian perubahan-perubahan
yang terjadi setiap tingkat kehidupan yang dipengaruhi oleh pemahaman diri
(self understanding), nilai-nilai, sikap, pandangan, kemampuan yang dimiliki
dan segala harapan yang menentukan pilihan karir yang akan dipilih, dan
merupakan suatu proses yang terjadi karena dipengaruhi oleh faktor internal
dalam diri pribadi seseorang dan pengaruh faktor eksternal di luar pribadi diri
seseorang.
Bimbingan karir adalah upaya pemberian bantuan
dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, memilih lapangan pekerjaan
atau jabatan profesi tertentu, serta membekali diri agar siap memangku jabatan
yang telah dimasuki. Pada konteks sekolah, bimbingan karir memerlukan seorang
konselor yang mampu memberikan layanan secara profesional kepada siswa atau
konseli. Konselor memiliki tugas dan wewenang yang berbeda dengan tugas dan
wewenang guru, walaupun sama-sama dalam setting pendidikan formal.
Perencanaan karir merupakan proses pencapaian
tujuan karir individu, yang ditandai dengan adanya tujuan yang jelas setelah
menyelesaikan pendidikan, cita-cita yang jelas terhadap pekerjaan, dorongan
untuk maju dalam bidang pendidikan dan pekerjaan yang di cita-citakan, persepsi
yang realistis terhadap diri dan lingkungan, kemampuan mengelompokkan pekerjaan
yang diminati, memberikan penghargaan yang positif terhadap pekerjaan dan
nilai-nilai, kemandirian dalam proses mengambil keputusan, kematangan dalam hal
mengambil keputusan, dan menunjukkan cara-cara realistis dalam mencapai
cita-cita pekerjaan.
Bimbingan dan konseling karir di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai peranan yang penting dalam membantu siswa
mencapai suatu perkembangan pengetahuan dan kesiapan pada kemampuan perencanaan
karir. Pemberian informasi karir kepada siswa sebagai wujud untuk memantapkan
kemampuan perencanaan karir siswa. Kemampuan perencanaan karir merupakan modal
utama siswa untuk memasuki dunia karirnya dimasa depan. Permasalahan karir
merupakan permasalahan masa depan siswa. Oleh karena itu, perlu adanya
bimbingan dan konseling karir yang diberikan oleh konselor/guru di sekolah.
B. PEMBAHASAN
Bimbingan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu petunjuk (penjelasan) cara
mengerjakan sesuatu, tuntunan. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu
melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan potensi-potensinya
demi kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Karir dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah perkembangan dan kemajuan dikehidupan, pekerjaan,
jabatan. Lestari (2017) mengutip Winkel, yang menyatakan bahwa bimbingan karir
adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam
memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai
tuntutan dari lapangan perkerjaan yang telah dimasuki.
Yusuf
(2012) menyatakan bahwa bimbingan karir adalah bimbingan untuk membantu
individu dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-masalah karir
seperti: pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas pekerjaan, pemahaman
kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan, dan
pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah karir
yang dihadapi.
Bimbingan
karir di SMK Muhammadiyah Lumajang dilaksanakan berdasarkan atas kaidah-kaidah
yang berlaku mengenai layanan bimbingan dan konseling. Dalam program bimbingan
dan konseling ini salah satu layanan yang diterapkan atau diberikan kepada
siswa adalah bimbingan karir. Pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan
salah satu upaya pendekatan terhadap siswa dalam dunia pendidikan. Pendekatan
ini dilakukan secara pribadi maupun kelompok untuk membantu siswa mencapai
suatu kemandirian dalam penyelesaian masalah-masalahnya.
Peran
guru BK salah satunya yakni, membantu siswa dalam menghadapi masalah karirnya.
Tujuannya untuk menyiapkan siswa menuju gerbang masa depan (dunia pendidikan
maupun pekerjaan) yang diharapkan. Program bimbingan karir merupakan hal yang
tepat. Melalui program ini siswa dibekali pengetahuan yang berkenaan dengan
perencanaan karir, sehingga siswa mempunyai suatu kemampuan dalam memutuskan
jenjang apa yang akan diminati setelah lulus sekolah. Metode implementasi
bimbingan karir di SMK Muhammadiyah Lumajang terbagi menjadi 2 macam, yaitu
metode konseling individu dan metode bimbingan kelompok.
Konseling
individu merupakan suatu bentuk pemberian bantuan yang dilakukan secara pribadi
(perseorangan). Dalam cara ini pemberian bantuan berlangsung secara tatap muka
antara guru bimbingan konseling (konselor) dengan siswa.
Konseling
individu merupakan suatu bentuk pemberian bantuan yang dilakukan secara pribadi
(perseorangan). Dalam cara ini pemberian bantuan berlangsung secara tatap muka
antara guru bimbingan konseling (konselor) dengan siswa. Bimbingan kelompok
adalah suatu kegiatan pemberian bantuan arahan berbagai informasi yang
diberikan kepada siswa, kegiatan ini dilakukan secara berkelompok atau
perkelas. Dalam pelaksanaan metode bimbingan kelompok
terdapat tiga informasi yang diberikan kepada siswa, yaitu sebagai berikut.
Informasi pendidikan
Dalam
lembaga pendidikan terdapat banyak siswa yang mengalami kesulitan, baik dalam
proses belajar mengajar maupun menentukan pilihan sekolah lanjutan, seperti;
penyesuaian diri dengan suasana belajar, jurusan dan fakultas apa yang diminati
serta perguruan tinggi mana yang akan dipilih. Pada kasus ini siswa memerlukan
pengetahuan dan pemahaman informasi agar dapat membuat suatu pilihan atau
keputusan yang tepat. Informasi pendidikan meliputi data dan keterangan yang
berisikan syarat-syarat dan peluang atau kesempatan berkaitan dengan berbagai
macam instansi pendidikan yang banyak diminati pada saat ini.
Informasi Perguruan Tinggi
Banyak
siswa yang masih bingung dalam menentukan sebuah pilihan terkait dalam memilih
perguruan tinggi, seperti; adanya siswa yang berkeinginan melanjutkan ke
perguruan tinggi dengan mengambil jurusan yang diminati. Akan tetapi, jurusan
itu tidak sejalan dengan kejuruan yang ada di SMK tersebut, misalnya siswa
sedang berada di jurusan farmasi klinis dan komunitas, namun siswa tersebut
ingin masuk perguruan tinggi dengan jurusan fisioterapi. Dalam permasalahan
tersebut siswa perlu dibimbing dan diarahkan oleh guru bimbingan konseling agar
tidak salah dalam mengambil keputusan dan tindakan. Oleh karena itu, guru
bimbingan konseling sangat berperan penting dalam tahap awal menentukan pilihan
untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Informasi Pekerjaan
Pekerjaan
seringkali dicemaskan oleh siswa yang berasal dari pendidikan SMK. Karena
banyak tamatan SMK yang bekerja, namun tidak sesuai dengan jurusan yang di
tekuni pada masa sekolah. Informasi dalam bidang pekerjaan diberikan pada siswa
agar siswa mengetahui, percaya diri, dan mampu menghadapi apapun pekerjaan yang
sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.
Hasil Implementasi Bimbingan Karir
Dalam hal bimbingan karier, tim Bk bekerjasama dengan tim BKK untuk
melakukan kegiatan bimbingan karier. Pada kelas X, peserta didik sudah
diarahkan untuk memilih Bekerja, Melanjutjkan, ataukah Berwirausaha,
Pada kelas XI, peserta didik kembali dipetakan untuk memilih karier mereka
setelah akan lulus nanti. Karena belum tentu pilihan karier mereka di kelas X
akan tetep pilihannya pada kelas XI. Hal ini bisa disebabkan karena pada kelas X
mereka masih ikut – ikutan teman dalam memilihnya.
Pada kelas XII peserta didik diberikan arahan lagi untuk memilih karier
mereka. Bagi yang memilih Bekerja, maka akan diberikan tambahan materi praktik
kejuruan mereka untuk menambah ketrampilan mereka agar mereka siap kerja. Bagi
yang memilih melanjutkan, maka mereka diberikan tambahan pembelajaran agar
mereka siap mengikuti tes ke perguruan tinggi. Bagi yang memilih Berwirausaha
maka mereka diberikan bekal pengetahuan mereka untuk berwirausaha, misalnya
digital marketing.
Semua ini tidak lepas peran Guru BK bekerjasama denagn Tim BKK sekolah. BKK
memberikan informasi terkait lowongan pekerjaan dan perguruan tinggi yang akan
mereka pilih. BKK juga membantu alumni yang memilih bekerja untuk menyalurkan
mereka pada dunia kerja.
Setiap
orang seringkali berusaha, dan meyakini bahwa tidak ada usaha yang menghianati
hasil. Manusia selalu menginginkan perjalanannya selama ia hidup berjalan
dengan baik. Salah satunya perjalanan karir, setiap orang mempunyai jalan
karirnya masing-masing. Karir setiap orang berbeda-beda, ada yang berjalan
dengan mulus tanpa adanya hambatan hingga mendapatkannya dengan hasil yang
memuaskan, dan ada yang sampai mati-matian berusaha untuk mencapai apa yang
diinginkan, namun tidak berhasil untuk didapatkan. Dalam hal ini berhubungan
dengan implementasi bimbingan karir, hasil itu akan muncul setelah dilakukannya
bimbingan karir.
Dampak
merupakan suatu pengaruh atau akibat dari hasil yang telah dilakukan, yang mana
bisa membawa pengaruh yang positif maupun negatif. Dalam hal ini berkaitan
dengan implementasi bimbingan karir pada siswa. Namun, di dalam implementasi
bimbingan karir ini hanya terdapat dampak positif bagi siswa, dan tidak adanya
dampak negatif bagi siswa itu sendiri. Dampak bagi siswa akan muncul setelah
dilakukannya bimbingan, dan akan lebih terlihat berdampak setelah siswa
tersebut lulus sekolah. Bimbingan karir memiliki dampak pada siswa, yakni siswa
menjadi
termotivasi, sehingga siswa sangat antusias dalam memberikan argumen, baik
secara individu maupun kelompok mengenai perencanaan karirnya.
Program
bimbingan karir yang telah dilakukan, pada akhirnya perlu untuk diketahui hasil
dari penerapannya tersebut. Secara umum tujuan bimbingan karir di sekolah
adalah untuk membantu para siswa memiliki keterampilan dalam mengambil
keputusan mengenai karirnya dimasa depan. Bimbingan karir akan terlaksana
dengan baik apabila adanya minat dan bakat dari siswa itu sendiri, serta akan
memunculkan pemahaman tentang perencanaan karir secara mandiri.
C. KESIMPULAN
1.
Metode bimbingan
karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa di SMK Muhammadiyah
Lumajang adalah metode konseling individu dan bimbingan kelompok. Metode
konseling individu dilakukan secara perseorangan di ruang BK. Selanjutnya,
metode bimbingan kelompok, metode ini biasanya dilaksanakan di dalam ruangan
(di kelas ataupun di ruang BK), metode ini membahas mengenai informasi
pendidikan, informasi perguruan tinggi, dan informasi pekerjaan.
2.
Hasil implementasi
bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa di SMK
Muhammadiyah Lumajang cukup membantu siswa dalam peningkatan perencanaan karir
siswa, yang mana bisa dilihat dalam menentukan pilihan untuk melanjutkan studi
ke perguruan tinggi serta pilihan jurusan yang sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya, hingga memahami dalam menentukan perencanaan karirnya secara
mandiri.
KEGIATAN BIMBINGA KARIER